Indonesian

Surah Surah An-Naba’ (Berita Besar) - Aya count 40
Share
Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?
Sekali-kali tidak; kelak mereka akan mengetahui,
kemudian sekali-kali tidak; kelak mereka mengetahui.
Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?,
dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan,
dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari),
supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan,
Sesungguhnya Hari Keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan,
yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok,
dan dijalankanlah gunung-gunung maka menjadi fatamorganalah ia.
Sesungguhnya neraka Jahannam itu (padanya) ada tempat pengintai,
lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas,
mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya,
mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman,
sebagai pambalasan yang setimpal.
dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya.
Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab.
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan,
dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman).
Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula) perkataan dusta.
Sebagai pembalasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak,
Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pemurah. Mereka tidak dapat berbicara dengan Dia.
Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar.
Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya.
Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata: "Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah".